Selasa, 15 Desember 2009

Merdeka Atau Mati


Merdeka atau mati merupakan pilihan kita ketika kita di hadapkan pada suatu barang yang di namakan “Narkoba”. Negara Indonesia tidak pernah luput dari benda yang terlarang ini, hampir setiap tahun jumlah pemakai narkoba di Indonesia terus bertambah bahkan sekarang negara Indonesia sekarang menghadapi epidemik ganda yaitu Narkoba dan HIV/Aids. Sebelum kita melangkah lebih jauh tentang Narkoba kita harus mengetahui terlebih dahulu apa sih itu narkoba ?
Narkoba ialah singkatan dari Narkotika dan Obat berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya.
Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini pemanfaatannya disalah gunakan diantaranya dengan pemakaian yang telah diluar batas dosis / over dossis.
Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga jika disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial.
Jadi, dari pengertiannya saja kita sudah sangat mengetahui akan bahaya dari penyalahgunaan narkoba. Sekarang, tidak hanya kaum remaja saja yang memakai narkoba bahkan anak-anak yang berada di sekolah-sekolah dasar sudah mencoba yang namanya narkoba. Jadi narkoba ini sudah sangat merajalela di kalangan
anak-anak sekarang.
Dampak dari narkoba ini sangat banyak terutama dampak negatif dari penyalahgunaan narkoba tersebut. Kita lihat dampak dari segi pribadi apabila kita memakai narkoba, yaitu pertama,
semangat belajar menurun, seketika dapat bersikap aneh, kedua kepribadian berubah drastis seperti berubah menjadi pemurung, pemarah, penyendiri, dan sikap melawan kepada siapapun, kemudian merasa “cuek” terhadap diri sendiri seperti malas ke sekolah, malas mengurus rumah, dan kebersihan dirinya.
Dampak dari narkoba juga bisa sampai ke keluarga, bangsa dan negara kita, yakni tidak ada lagi sopan santun di dalam keluarga, kemudian anak muda sebagi generasi masa depan yang seharusnya menerima tongkat estafet kepemimpinan semakin merusak bahkan juga dapat menimbulkan kerugian bagi negara dalam bidang ekonomi sebab brapa banyak biaya yang habis di gunakan hanya untuk membeli barang tersebut.
Dari dampak tersebut sudah sangat jelas bahwa narkoba itu sangat-sangat berbahaya. Bahkan dampak yang paling terburuknya ialah para pemakai narkoba ini dapat melakukan tindakan kriminalitas, seperti meminjam barang, mencuri, bahkan menjualnya.
Sebenarnya kita dapat mengidentifikasi orang-orang yang memakai narkoba di sekitar kita. Yakni dengan melihat ciri-ciri orang tersebut, jika ia sering menggunakan kaca mata hitam atau gelap, suka memakai jaket atau pakaian berlengan panjang karena menutupi bekas sayatan atau suntikan, malas mengurus diri sendiri, sering pusing dan sering batuk dan pilek yang berkepanjangan. Bahkan bila sudah sampai puncaknya biasanya mereka akan mengalami sakau yakni keinginan yang berlebih untuk menggunakan narkoba atau dengan kata lain kecandungan, bahkan yang lebih parah lagi yaitu dapat mengakibatkan kematian.
Bukankah di dalam agama telah melarang menggunakan sesuatu yang dapat merugikan diri sendiri apalagi dengan menggunakan narkoba dan semacamnya.
Nah kitaka sudah tau bahaya akan narkoba sekarang bagaimana cara kita menanggulangi narkoba tersebut ?. Sebenarnya ada banyak cara menaggulangi narkoba salah satunya yaitu dengan melakukan penanggulangan narkoba sejak dini, yaitu dengan membentuk program anti narkoba di sekolah-sekolah.
Ada tiga hal yang harus diperhatikan ketika melakukan program anti narkoba di sekolah. Yang pertama adalah dengan mengikutsertakan keluarga. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa sikap orangtua memegang peranan penting dalam membentuk keyakinan akan penggunaan narkoba pada anak-anak. Strategi untuk mengubah sikap keluarga terhadap penggunaan narkoba termasuk memperbaiki pola asuh orangtua dalam rangka menciptakan komunikasi dan lingkungan yang lebih baik di rumah. Kelompok dukungan dari orangtua merupakan model intervensi yang sering digunakan.
Kedua, dengan menekankan secara jelas kebijakan tidak pada narkoba. Mengirimkan pesan yang jelas, membutuhkan konsistensi sekolah-sekolah untuk menjelaskan bahwa narkoba itu salah dan mendorong kegiatan-kegiatan anti narkoba di sekolah. Untuk anak sekolah harus diberikan penjelasan yang terus-menerus diulang bahwa narkoba tidak hanya membahayakan kesehatan fisik dan emosi namun juga kesempatan mereka untuk bisa terus belajar, mengoptimalkan potensi akademik dan kehidupan yang layak.
Terakhir, meningkatkan kepercayaan antara orang dewasa dan anak-anak. Pendekatan ini mempromosikan kesempatan yang lebih besar bagi interaksi personal antara orang dewasa dan remaja, dengan demikian mendorong orang dewasa menjadi model yang lebih berpengaruh.
Oleh sebab itu, mulai saat ini pendidik, pengajar, dan orang tua, harus sigap serta waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik.



Setelah tadi kita telah membaca artikel di atas kita tentu sudah mengetahui akan bahaya penyalahgunaan narkoba. Jadi buat generasi muda sekarang mari kita menjadi generasi penerus bangsa yang tidak menyianyiakan masa muda. Pesan saya cuma satu, yakni sekali kita mencoba yang namanya narkoba maka kita akan terjerumus selamanya dalam lingkaran hitam tersebut.
Jadi, sudah siapkah anda memilih jika di hadapkan pada narkoba? Tentu kalian akan menjauhi narkoba tersebut dan mengatakan “Say No To Drugs”.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;